Selasa, 30 September 2014

Training GIS RS

Investasi Dalam Belajar GIS

Siapa yang tidak ingin menguasai teknik GIS dan Remote Sensing secara cepat dan benar, bahkan kalau bisa menjadi ahlinya. Berbagai cara dilakukan orang-orang yang ingin menguasai teknik GIS dan RS yang memang prospektif bidang pekerjannya. Dari mulai otodidak, mengikuti pelatihan, bahkan kuliah khusus di bidang GIS dan RS.

GIS dan RS sekarang ini bukan hanya milik orang-orang berlatar belakang pemetaansaja. Di zaman keterbukaan informasi saat ini, siapapun bisa secara bebas belajar GIS dan RS, tanpa terhalang latar belakang. Di samping itu saat ini metode belajar GIS dan RS pun lebih banyak pilihannya sekarang, misalnya on line training.

Namun di samping hal-hal yang bersifat teknis, dalam proses mengembangkan diri untuk menguasai GIS dan RS, peru diperhatikan beberapa hal penting lainnya. Diperlukan sebuah investasi.
Yup!, invetasi bukan hanya di pasar modal, dalam belajar GIS dan RS pun perlu investasi dalam beberapa hal yang secara langsung ataupun tidak bisa mempengaruhi dan meningkatkan hasil dari proses belajar yang sedang di lakukan.

Investasi Waktu
Jangan hanya berkutat pada hal-hal praktis terutama menggunakan software. Ketahuilah bahwa software adalah sebuah “robot” yang sudah di-setting sedemikian rupa sehingga hanya melaksanakan tahapan-tahapan atau langkah-langkah yang sudah diprogram di dalamnya. Robot tersebut tidaklah menguasai logika GIS dan RS nya, yang menguasai hal tersebut adalah pembuatnya dan tentunya penggunanya.

Jadi bagi yang mau belajar sebuah software GIS dan RS, luangkan waktu untuk mengenal lebih jauh konsep-konsep dan pengetahuan-pengetahuan yang terkait GIS dan RS tersebut, sehingga akan semakin luas wawasan dan pemikiran anda, yang pada akhirnya bisa menemukan logika proses GIS dan RS, pemahaman yang benar. So, kemudian membandingkan dan menerapkannya pada software yang sedang dipelajari, tidak perlu berputar-putar mengklik tombol-tombol software yang tidak perlu.

Kedua, luangkan waktu untuk mencari dan membaca buku-buku atau publikasi lainnya yang terkait dengan GIS dan RS seperti misalkan pengetahuan peta, dst. Baik itu diperoleh dengan cara membeli buku, memanfaatkan dunia maya semacam google book, e-book gratis, manual-manual gratis, dst.

Setelah logikanya difahami, ketiga luangkan waktu untuk berpraktek software sesering mungkin, bukan selama mungkin. Lama kalau hanya berkutat di hal yang sama akan percuma, tetapi walau cuma 1 jam setiap hari, kalau memang konsisten dan benar pemahan prinsipnya, akan jauh lebih efektif. Atau jika ada kesempatan terlibat pada pekerjaan pemetaan entah itu proyek dan sebagainya jangan disia-siakan, manfaatkan. Dengan terlibat dalam kegiatan pemetaan, GIS dan RS secara teknis, akan membantu mengenali permasalahan faktual dan teknik untuk mengatasinya, mendorong untuk praktek mencari penyelesaian.

Keempat, bagi yang berkesempatan ber-internet, luangkan waktu berselancar di dunia maya untuk belajar GIS dan RS. Manfaatkan fasilitas search engine semacam Google atau Yahoo untuk mencari apa yang sedang dipelajari, namun jangan hanya mengetikan kata kunci biasa semacam “manual gis” atau “tutorial gis”, ketikan yang lebih spesifik seperti “membuat layer pada arcgis”, dst. Prioritaskan dulu untuk pencarian dalam bahasa Indonesia. Kunjungi juga blog-blog GIS dan RS lainnya, atau situs provider software GIS dan RS semacam ESRI, Mapinfo, Erdas/ErMapper, GeoEye, dst. Manfaatkan juga situs seperti Wikipedia untuk juga menambah pengetahuan-pengetahuan GIS dan RS.

Kelima, bangun jaringan dan komunikasi dengan para praktisi GIS dan RS yang berpengalaman. Carilah dan bergabung forum-forum diskusi di internet semacam milis, salah satunya rsgisforum-net@yahoogroups.com, ikuti perkembangan isu terbaru seputar GIS dan RS, bahkan kalau bisa aktiflah bertanya. Ini adalah forum di mana bisa berkomunikasi dengan para praktisi bahkan dengan pakar GIS dan RS Indonesia, bisa mengukur apakah tahapan belajar sudah para “jalurnya” atau belum.

Keenam, jika bingung dengan lisensi dan biaya, cari dan belajar dengan software GIS gratis semacam Ilwis, QGIS, Grass, dll. Software-software tersebut tidak kalah bergengsi kemampuannya dengan yang komersil. Bahkan ke depan kecenderungan pemakaiannya meningkat. So, unduhlah software-software tersebut lalu pelajari! Kemudian temukan data-data gratis yang bisa dijadikan bahan belajar seperti di GLCF (Global Land Cover Facility), Bakosurtanal, website PU, dll.

Invetasi Uang
Sudah jelas. Untuk belajar GIS dan RS yang benar, maka sebaiknya mengikuti pelatihan-pelatihan di tempat yang kredibel dan bersertifikat, apalagi jika tujuannya untuk mencari referensi pekerjaan, proyek, dst. Namun, jangan hanya membelanjakan uang untuk pelatihan, belanjakan juga uang anda untuk membeli buku-buku, atau bahkan data GIS dan RS.

Investasi Komputer
GIS dan RS adalah metode berbasis komputer. Sudah barang tentu jika ingin mempelajari dan menguasainya maka sediakanlah komputer. Spesifikasinya relatif, menyesuaikan dengan situasi dan kondisi, tentu saja yang baik adalah yang bagus. Tanpa komputer, tidak ada belajar GIS dan RS, akan sia-sia.

Tidak hanya dari sisi hardware atau perangkat keras, software pun sangat penting. Pilihlah software-software yang berkemampuan lengkap di antara yang ada, walau memang tidak ada software yang 100% mampu mengerjakan A – Z. Belajar lebih dari 1 software akan lebih baik, cuma jangan sekaligus, kuasai dulu 1 secara benar. Open source software seperti yang disebutkan di atas juga sangat baik.

Investasi Sikap
Hal ini tidak kalah pentingnya. Niatkan dalam hati untuk belajar GIS dan RS, hal tersebut antara lain akan menuntun untuk bersikap yang lebih sabar dalam menghadapi hambatan dalam belajar. Belajar GIS dan RS tidaklah sebentar apalagi jika belajar yang benar. Mengikuti pelatihan selama seminggu atau bahkan 3 bulan pun akan sia-sia jika tidak diniatkan dan dipraktekan setelahnya. Sekali lagi niat, dan sabar.

Ulet dan jangan cepat bosan, teruslah mencoba jika mentok dan jangan lupa tanya orang yang sudah anda anggap lebih bisa, kalau bisa mintalah bimbingannya. Lakukan jeda dan renungkan dulu, berhenti beberapa saat jangan hanya berkutat di depan komputer terus. Tenangkan pikiran dan telusuri lagi tahapan-tahapannya. Buat catatan-catatan, disarankan memakai Mind Mapping.

Ciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan. Jika terbiasa diiringi musik dalam belajar, lakukan! Tentu saja dalam batas-batas kewajaran. Intinya bahwa libatkan seluruh panca indera anda dalam belajar GIS dan RS. Serta rileks tetapi dalam keseriusan!

Tubuh atau pancaindera mempunyai keterbatasan, maka kondisikan belajar GIS dan RS secara normal, jangan terlalu bersemangat belajar sampai lupa atau telat istirahat dan makan. Tidurlah yang cukup, makan makanan yang bergizi.

5-keahlian-yang-dibutuhkan-untuk-sukses-berkarir-di-bidang-gis

Keterampilan pertama untuk sukses berkarir di bidang GIS adalah curiosity atau rasa ingin tahu/penasaran yang besar. Mereka yang sukses berkarir di bidang GIS bukan hanya penasaran tentang dunia teknologi geospasial, tetapi mereka juga ingin tahu tentang dunia itu sendiri. Mereka merenungkan hubungan spasial bekerja dalam fenomena lokal ke skala global, mulai dari demografi, penggunaan lahan, dan pola lalu lintas dalam komunitas mereka sendiri terhadap bahaya alam, keanekaragaman hayati, dan iklim di seluruh dunia. Ini menjadi pemicu rasa ingin tahu yang sering diperlukan untuk memecahkan masalah dengan menggunakan GIS.
Keterampilan kedua adalah kemampuan untuk bekerja dengan data. Mereka yang sukses berkarir di bidang GIS telah mengembangkan keterampilan berpikir kritis tentang data. Mereka tidak hanya tahu di mana untuk menemukan data, tetapi memahami metadata dengan sangat baik sehingga mereka mengetahui manfaat dan batasan untuk bekerja dengan setiap jenis tipe data. Mereka paham betul tindakan apa yang paling efektif untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menampilkan data geografis pada aplikasi/software GIS.
Keterampilan ketiga untuk sukses berkarir di bidang GIS adalah pemahaman dasar geografis. Praktisi GIS harus mengetahui fundamental di balik semua fenomena spasial, termasuk proyeksi peta, datums, hubungan topologi, model data spasial, teori tentang database dan metodologinya, cara-cara untuk mengklasifikasikan data, cara efektif menggunakan statistik spasial dan metode geoprocessing, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Kemampuan beradaptasi dengan cepat adalah keterampilan keempat yang diperlukan untuk berhasil di bidang GIS. Sekarang ini teknologi geospasial berkembang sangat cepat, sama cepatnya dengan teknologi lainnya. Teknologi komputasi awan, pilihan akses data GIS melalui platform dekstop atau perangkat mobile, akses data secara online adalah perkembangan teknologi terkini, sebagai profesional yang berkarir di bidang GIS, adaptasi terhadap teknologi dan fleksibilitas dalam penerapan teknologi harus menjadi ketrampilan tersendiri yang harus dimiliki. Hal ini juga berlaku untuk sukses berkarir di bidang teknologi lainnya. Mau tidak mau, mereka harus tidak hanya mau berubah, tapi menerima dan merangkul perubahan tersebut sebagai bagian penting dalam karir mereka. Mereka adalah pelajar seumur hidup.
Keterampilan kelima adalah kemampuan komunikasi yang baik. Mereka yang sukses berkarir di bidang GIS tahu bagaimana menggunakan GIS dan alat presentasi lainnya untuk mengkomunikasikan hasil pekerjaan mereka untuk berbagai audience. Mereka paham betul cara efektif menggunakan elemen peta, tetapi mereka juga tahu betul bagaimana dengan mengkomunikasikan hasil analisis mereka dalam laporan lisan dan tertulis, secara visual melalui video, tatap muka, online, dan melalui cara lain
Sumber :
http://inigis.com/5-keahlian-yang-dibutuhkan-untuk-sukses-berkarir-di-bidang-gis/. 

Pengelolaan Sumber Daya Air Di Provinsi Lampung Untuk Menjamin Keselamatan Masyarakat



Sumber daya air adalah air, sumber air, dan daya air yang terkandung di dalamnya. Dan pengelolaan sumber daya air adalah upaya merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi penyelenggaraan sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian sumber daya air. Hal ini tertuang dalam UU no. 7 tahun 2004 tentang sumber daya air.

Saat ini pengelolaan sumber daya air yang ada di Provinsi Lampung belum maksimal dan sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Hal ini terjadi karena masih adanya daerah aliran sungai (DAS) dan Irigasi yang ada di Provinsi Lampung yang kritis dan belum dimanfaatkan. Belum lagi pengelolaan DAS (Daerah Aliran Sungai) yang masih memiliki banyak Permasalahan seperti degradasi hutan dan lahan, banjir, kekeringan, erosi, dan sedimentasi; pencemaran air dan tanah; keterpaduan dan koordinasi antar daerah; kebijakan tumpang tindih dan konflik antar kepentingan; kelembagaan yang belum mantap; dan partisipasi masyarakat yang belum optimal. Dengan adanya permasalahan yang seperti ini mendorong Yayasan Konservasi Way Seputih sebagai sebuah NGO (Non Goverment Organization) pemerhati Daerah Aliran Sungai (DAS) melakukan sebuah acara workshop para pihak agar nantinya bisa menemukan sebuah solusi dari permasalahan pengelolaan air dan daerah aliran sungai yang ada di Provinsi Lampung.

Workshop yang dilaksanakan pada tanggal 25 September 2014 bertempat di Aula Dinas Pertanian tersebut bertemakan “Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Air Untuk Menjamin Keselamatan Masyarakat dan keberlanjutan Produksi di Provinsi Lampung”. Workshop yang diinisiasi oleh Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) dihadiri oleh beberapa SKPD, masyarakat, Stakeholder yang terkait diantaranya yaitu Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung, Dinas Pertanian Provinsi Lampung, Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, BPDAS Seputih Sekampung, BAPPEDA Provinsi Lampung, Walhi Lampung, LSM Mitra Bentala, masyarakat pengguna air Lampung Tengah dan Tanggamus, dan lain-lain. Workshop yang di moderatori oleh Bob Purba dari Samdhana Institute, bersama 3 Narasumber yaitu Toto Sugiarto dari Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung , Dedi Juansyah dari Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, dan Indri Asmoko dari Dinas Pertanian Provinsi Lampung.

Menurut Bapak Toto Sugiyarto dari BBWS Mesuji sekampung, saat ini dari 30 sub DAS yang ada di wilayah Seputih Sekampung, ada 25 sub-DAS Surplus, 2 sub-DAS kritis, dan 10 sub-DAS defisit. Dan sebanyak 31 sub-DAS sudah dimanfaatkan (utilitas), sisanya 6 sub-das yang belum dimanfaatkan. Pengelolaan sumber daya air pada BBWS Mesuji Sekampung meliputi perencanaan, pelaksanaan konstruksi, operasi dan pemeliharaan dalam rangka :
1.    Konservasi SDA
Untuk mendorong proses pengelolaan sumber daya air berdasarkan    wilayah sungai yang terpadu antar sektor dan antar wilayah dilakukan melalui konservasi fisik dan non fisik yang antara lain meliputi pembuatan bendungan, embung, check dam pelestarian situ, penghijauan daerah tangkapan air dan sosialisasi pemberdayaan masyarakat.
Kebijakan pendayagunaan sumber daya air meliputi kegiatan penatagunaan, penyediaan, penggunaan, pengembangan dan pengusahaan sumber daya air dengan mengacu pada pola pengelolaan sumber daya air yang ditetapkan. Pendayagunaan sumber daya air ditujukan untuk memanfaatan sumber daya air secara berkelanjutan dengan mengutamakan pemenuhan kebutuhan pokok kehidupan masyarakat secara adil
Pengendalian daya rusak air dalam upaya mencegah, menanggulangi, dan memulihkan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh daya rusak air; Keterbukaan, ketersediaan data dan informasi SDA; Pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat, swasta dan pemerintah.
Dinas Pertanianpun mengemukakan bahwa saat ini air itu sangat vital di butuhkan untuk pertanian. Saat ini sering terjadi alih fungsi lahan, hal ini dikarenakan keterbatasan air yang menyebabkan banyak petani yang merubah lahan pertaniannya dari lahan sawah menjadi kebun. Pemerintah sudah ada Perda, dengan adanya Perda nantinya lahan sawah di Lampung kita lindungi. Ini upaya pemerintah untuk memastikan bahwasannya sawah akan tetap ada. Saat ini strategi pembangunan  menjadikan Provinsi Lampung jadi basis produksi komoditas pangan dan komoditas ekspor dengan pendekatan kawasan, meningkatkan kualitas nilai tambah dan daya saing. Kebijakan pembangunan pertanian dan kebijakan peningkatan ketahanan pangan itu yang berdampak bagi perekonomian. Pertumbuahan penduduk saat ini sudah semakin pesat permasalahan yang semakin berat ini akan memperlambat pekerjaan kita, misalkan yang sudah kita lakukan untuk mengatasi upaya kekurangan air itu pernah kita upayakan dengan cara dari sungai langsung kita bawa untuk pengairan sawah, tapi itu hanya bersifat sementara.
Permasalahan pembangunan di sektor pertanian adalah sebagai berikut.
1.    Lahan
Ø Konversi lahan tidak terkendali
Ø Keterbatasan pencetakan lahan baru
Ø Penurunan kualitas tanah
Ø Rata-rata kepemilikan tanah yang sempit
Ø Ketidakpastian kepemilikan tanah

2.    Perbenihan dan pembibitan
Ø  Lemahnya sistem produksi dan distribusi benih/bibit
Ø  Hambatan pengembangan benh transgenik
3.    Infrastruktur dan sarana
Ø  Tingginya kerusakan jaringan irigasi
Ø  Pendangkalan waduk
Ø  Tingginya biaya produksi dan transportasi
4.    Sumber daya manusia
Ø  Terbatasnya jumlah SDM
Ø  Masih rendahnya kualitas SDM
5.    Pembiayaan petani
Ø  Sulitanya petani atau nelayan mendapatkan pinjaman
Ø  Banyaknya petani gurem/kecil
Ø  Tunggakan KUT yang belum diputihkan.
6.    Kelembagaan petani
Ø  Lemahnya kelembagaan petani/nelayan
Ø  Kapasitas kelembagaan yang beragam
7.      Teknologi dan Indutri Hilir
Ø  Masih menggunakan alat/teknologi yang tradisional
Ø  Industri yang belum berkembang.

Dan tantangan untuk sektor  pembangunan pertanian adalah perubahan iklim, kondisi perekonomian global, gejolak harga panen global, bencana alam, peningkatan jumlah penduduk, aspek distribusi, dan laju urbanisasi.

Dinas Kehutanan bahwa kondisi sektor kehutanan yang ada di Provinsi lampung dari kawasan hutan lindung, kawasan konservasi, kawasan produksi yang fungsinnya sudah jelas. Kondisi Hutan Lindung di Provinsi Lampung saat ini belum berfungsi sesuai dengan peruntukannya karena sebagian besar kawasan hutan lindung telah dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya. Dampak dari belum optimalnya fungsi hutan lindung berdampak pada terganggunya tata air, dan belum terkendalinya erosi sehingga mempengaruhi banyaknya sedimentasi pada waduk/bendungan sebagai tempat penampungan air. Hal ini berdampak pada berkurangnya  daya tampung /volume waduk/bendungan , sehingga pada musim hujan banyak air tidak tertampung sehingga menimbulkan banjir dan pada musim kemarau  volume air menyusut sehingga tidak mampu mengairi sawah.

Dalam rangka mengembalikan serta meningkatkan fungsi dan manfaat  kawasan hutan dan lahan sebagai bagian dari DAS maka dilaksanakan Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL). Selain itu, upaya melibatkan peranserta masyarakat yang terlanjur memanfaatkan kawasan hutan lindung untuk kegiatan budidaya  maka Pemerintah mengeluarkan kebijakan Hutan Kemasyarakatn (HKm) dan Hutan Desa. Kegiatan RHL, HKm dan kegiatan-kegiatan lainnya yang berkaiatan dengan pengelolaan kawasan hutan (penataan hutan, perencanaan hutan, perlindungan hutan dan lain-lain) di tingkat lapangan dibawah organisasi pengelola kawasan Hutan yang disebut Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH). Dalam kurun waktu 4 tahun terakhir (sejak tahun 2010 s/d 2013) upaya rehabilitasi hutan dan lahan yang telah dilakukan oleh pemerintah melalui dana  APBN seluas 47.700 Ha, KBR sejumlah 2.154 Unit @ 25.000 batang, Pembagian tanaman program Gelam (APBD Provinsi Lampung) sejumlah 1.370.900 batang
Penyampaian materi yang disampaikan oleh narasumber Arif Wicaksono menunjukan sebuah strutur yang menggambarkan tentang minimnya kordinasi induktif dan deduktif. Induktif diartikan sebagai pemerintah yang mampu menjalankan pemertihanya disaat adanya pembiayaan dalam sebuah proyek, sedangkan deduktif diartikan sebagai masyarakat sebagai penerima dampak proyek. Dalam hal ini Arif wicaksono memberi masukan pentingnya menyusun syarat perubahan.
Kedepannya dengan adanya workshop ini dapat terjalinnya kesinambungan dan sinergitas antar semua lembaga baik dari pemerintah setempat, LSM yang bergerak dibidang kehutanan lingkuangan, dan air maupun masyarakat sekitar baik yang disekitar sunagai maupun yang jauh dari sungai sebagai pengguna air. Agar kedepannya pengelolaan air yang ada di Provinsi Lampung dapat berjalan dan bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat.