Investasi Dalam Belajar GIS
Siapa yang tidak ingin menguasai teknik GIS dan Remote Sensing secara cepat dan benar, bahkan kalau bisa menjadi ahlinya. Berbagai cara dilakukan orang-orang yang ingin menguasai teknik GIS dan RS yang memang prospektif bidang pekerjannya. Dari mulai otodidak, mengikuti pelatihan, bahkan kuliah khusus di bidang GIS dan RS.
GIS dan RS sekarang ini bukan hanya milik orang-orang berlatar belakang pemetaansaja. Di zaman keterbukaan informasi saat ini, siapapun bisa secara bebas belajar GIS dan RS, tanpa terhalang latar belakang. Di samping itu saat ini metode belajar GIS dan RS pun lebih banyak pilihannya sekarang, misalnya on line training.
Namun di samping hal-hal yang bersifat teknis, dalam proses mengembangkan diri untuk menguasai GIS dan RS, peru diperhatikan beberapa hal penting lainnya. Diperlukan sebuah investasi.
Yup!, invetasi bukan hanya di pasar modal, dalam belajar GIS dan RS pun perlu investasi dalam beberapa hal yang secara langsung ataupun tidak bisa mempengaruhi dan meningkatkan hasil dari proses belajar yang sedang di lakukan.
Investasi Waktu
Jangan hanya berkutat pada hal-hal praktis terutama menggunakan software. Ketahuilah bahwa software adalah sebuah “robot” yang sudah di-setting sedemikian rupa sehingga hanya melaksanakan tahapan-tahapan atau langkah-langkah yang sudah diprogram di dalamnya. Robot tersebut tidaklah menguasai logika GIS dan RS nya, yang menguasai hal tersebut adalah pembuatnya dan tentunya penggunanya.
Jadi bagi yang mau belajar sebuah software GIS dan RS, luangkan waktu untuk mengenal lebih jauh konsep-konsep dan pengetahuan-pengetahuan yang terkait GIS dan RS tersebut, sehingga akan semakin luas wawasan dan pemikiran anda, yang pada akhirnya bisa menemukan logika proses GIS dan RS, pemahaman yang benar. So, kemudian membandingkan dan menerapkannya pada software yang sedang dipelajari, tidak perlu berputar-putar mengklik tombol-tombol software yang tidak perlu.
Kedua, luangkan waktu untuk mencari dan membaca buku-buku atau publikasi lainnya yang terkait dengan GIS dan RS seperti misalkan pengetahuan peta, dst. Baik itu diperoleh dengan cara membeli buku, memanfaatkan dunia maya semacam google book, e-book gratis, manual-manual gratis, dst.
Setelah logikanya difahami, ketiga luangkan waktu untuk berpraktek software sesering mungkin, bukan selama mungkin. Lama kalau hanya berkutat di hal yang sama akan percuma, tetapi walau cuma 1 jam setiap hari, kalau memang konsisten dan benar pemahan prinsipnya, akan jauh lebih efektif. Atau jika ada kesempatan terlibat pada pekerjaan pemetaan entah itu proyek dan sebagainya jangan disia-siakan, manfaatkan. Dengan terlibat dalam kegiatan pemetaan, GIS dan RS secara teknis, akan membantu mengenali permasalahan faktual dan teknik untuk mengatasinya, mendorong untuk praktek mencari penyelesaian.
Keempat, bagi yang berkesempatan ber-internet, luangkan waktu berselancar di dunia maya untuk belajar GIS dan RS. Manfaatkan fasilitas search engine semacam Google atau Yahoo untuk mencari apa yang sedang dipelajari, namun jangan hanya mengetikan kata kunci biasa semacam “manual gis” atau “tutorial gis”, ketikan yang lebih spesifik seperti “membuat layer pada arcgis”, dst. Prioritaskan dulu untuk pencarian dalam bahasa Indonesia. Kunjungi juga blog-blog GIS dan RS lainnya, atau situs provider software GIS dan RS semacam ESRI, Mapinfo, Erdas/ErMapper, GeoEye, dst. Manfaatkan juga situs seperti Wikipedia untuk juga menambah pengetahuan-pengetahuan GIS dan RS.
Kelima, bangun jaringan dan komunikasi dengan para praktisi GIS dan RS yang berpengalaman. Carilah dan bergabung forum-forum diskusi di internet semacam milis, salah satunya rsgisforum-net@yahoogroups.com, ikuti perkembangan isu terbaru seputar GIS dan RS, bahkan kalau bisa aktiflah bertanya. Ini adalah forum di mana bisa berkomunikasi dengan para praktisi bahkan dengan pakar GIS dan RS Indonesia, bisa mengukur apakah tahapan belajar sudah para “jalurnya” atau belum.
Keenam, jika bingung dengan lisensi dan biaya, cari dan belajar dengan software GIS gratis semacam Ilwis, QGIS, Grass, dll. Software-software tersebut tidak kalah bergengsi kemampuannya dengan yang komersil. Bahkan ke depan kecenderungan pemakaiannya meningkat. So, unduhlah software-software tersebut lalu pelajari! Kemudian temukan data-data gratis yang bisa dijadikan bahan belajar seperti di GLCF (Global Land Cover Facility), Bakosurtanal, website PU, dll.
Invetasi Uang
Sudah jelas. Untuk belajar GIS dan RS yang benar, maka sebaiknya mengikuti pelatihan-pelatihan di tempat yang kredibel dan bersertifikat, apalagi jika tujuannya untuk mencari referensi pekerjaan, proyek, dst. Namun, jangan hanya membelanjakan uang untuk pelatihan, belanjakan juga uang anda untuk membeli buku-buku, atau bahkan data GIS dan RS.
Investasi Komputer
GIS dan RS adalah metode berbasis komputer. Sudah barang tentu jika ingin mempelajari dan menguasainya maka sediakanlah komputer. Spesifikasinya relatif, menyesuaikan dengan situasi dan kondisi, tentu saja yang baik adalah yang bagus. Tanpa komputer, tidak ada belajar GIS dan RS, akan sia-sia.
Tidak hanya dari sisi hardware atau perangkat keras, software pun sangat penting. Pilihlah software-software yang berkemampuan lengkap di antara yang ada, walau memang tidak ada software yang 100% mampu mengerjakan A – Z. Belajar lebih dari 1 software akan lebih baik, cuma jangan sekaligus, kuasai dulu 1 secara benar. Open source software seperti yang disebutkan di atas juga sangat baik.
Investasi Sikap
Hal ini tidak kalah pentingnya. Niatkan dalam hati untuk belajar GIS dan RS, hal tersebut antara lain akan menuntun untuk bersikap yang lebih sabar dalam menghadapi hambatan dalam belajar. Belajar GIS dan RS tidaklah sebentar apalagi jika belajar yang benar. Mengikuti pelatihan selama seminggu atau bahkan 3 bulan pun akan sia-sia jika tidak diniatkan dan dipraktekan setelahnya. Sekali lagi niat, dan sabar.
Ulet dan jangan cepat bosan, teruslah mencoba jika mentok dan jangan lupa tanya orang yang sudah anda anggap lebih bisa, kalau bisa mintalah bimbingannya. Lakukan jeda dan renungkan dulu, berhenti beberapa saat jangan hanya berkutat di depan komputer terus. Tenangkan pikiran dan telusuri lagi tahapan-tahapannya. Buat catatan-catatan, disarankan memakai Mind Mapping.
Ciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan. Jika terbiasa diiringi musik dalam belajar, lakukan! Tentu saja dalam batas-batas kewajaran. Intinya bahwa libatkan seluruh panca indera anda dalam belajar GIS dan RS. Serta rileks tetapi dalam keseriusan!
Tubuh atau pancaindera mempunyai keterbatasan, maka kondisikan belajar GIS dan RS secara normal, jangan terlalu bersemangat belajar sampai lupa atau telat istirahat dan makan. Tidurlah yang cukup, makan makanan yang bergizi.
GIS dan RS sekarang ini bukan hanya milik orang-orang berlatar belakang pemetaansaja. Di zaman keterbukaan informasi saat ini, siapapun bisa secara bebas belajar GIS dan RS, tanpa terhalang latar belakang. Di samping itu saat ini metode belajar GIS dan RS pun lebih banyak pilihannya sekarang, misalnya on line training.
Namun di samping hal-hal yang bersifat teknis, dalam proses mengembangkan diri untuk menguasai GIS dan RS, peru diperhatikan beberapa hal penting lainnya. Diperlukan sebuah investasi.
Yup!, invetasi bukan hanya di pasar modal, dalam belajar GIS dan RS pun perlu investasi dalam beberapa hal yang secara langsung ataupun tidak bisa mempengaruhi dan meningkatkan hasil dari proses belajar yang sedang di lakukan.
Investasi Waktu
Jangan hanya berkutat pada hal-hal praktis terutama menggunakan software. Ketahuilah bahwa software adalah sebuah “robot” yang sudah di-setting sedemikian rupa sehingga hanya melaksanakan tahapan-tahapan atau langkah-langkah yang sudah diprogram di dalamnya. Robot tersebut tidaklah menguasai logika GIS dan RS nya, yang menguasai hal tersebut adalah pembuatnya dan tentunya penggunanya.
Jadi bagi yang mau belajar sebuah software GIS dan RS, luangkan waktu untuk mengenal lebih jauh konsep-konsep dan pengetahuan-pengetahuan yang terkait GIS dan RS tersebut, sehingga akan semakin luas wawasan dan pemikiran anda, yang pada akhirnya bisa menemukan logika proses GIS dan RS, pemahaman yang benar. So, kemudian membandingkan dan menerapkannya pada software yang sedang dipelajari, tidak perlu berputar-putar mengklik tombol-tombol software yang tidak perlu.
Kedua, luangkan waktu untuk mencari dan membaca buku-buku atau publikasi lainnya yang terkait dengan GIS dan RS seperti misalkan pengetahuan peta, dst. Baik itu diperoleh dengan cara membeli buku, memanfaatkan dunia maya semacam google book, e-book gratis, manual-manual gratis, dst.
Setelah logikanya difahami, ketiga luangkan waktu untuk berpraktek software sesering mungkin, bukan selama mungkin. Lama kalau hanya berkutat di hal yang sama akan percuma, tetapi walau cuma 1 jam setiap hari, kalau memang konsisten dan benar pemahan prinsipnya, akan jauh lebih efektif. Atau jika ada kesempatan terlibat pada pekerjaan pemetaan entah itu proyek dan sebagainya jangan disia-siakan, manfaatkan. Dengan terlibat dalam kegiatan pemetaan, GIS dan RS secara teknis, akan membantu mengenali permasalahan faktual dan teknik untuk mengatasinya, mendorong untuk praktek mencari penyelesaian.
Keempat, bagi yang berkesempatan ber-internet, luangkan waktu berselancar di dunia maya untuk belajar GIS dan RS. Manfaatkan fasilitas search engine semacam Google atau Yahoo untuk mencari apa yang sedang dipelajari, namun jangan hanya mengetikan kata kunci biasa semacam “manual gis” atau “tutorial gis”, ketikan yang lebih spesifik seperti “membuat layer pada arcgis”, dst. Prioritaskan dulu untuk pencarian dalam bahasa Indonesia. Kunjungi juga blog-blog GIS dan RS lainnya, atau situs provider software GIS dan RS semacam ESRI, Mapinfo, Erdas/ErMapper, GeoEye, dst. Manfaatkan juga situs seperti Wikipedia untuk juga menambah pengetahuan-pengetahuan GIS dan RS.
Kelima, bangun jaringan dan komunikasi dengan para praktisi GIS dan RS yang berpengalaman. Carilah dan bergabung forum-forum diskusi di internet semacam milis, salah satunya rsgisforum-net@yahoogroups.com, ikuti perkembangan isu terbaru seputar GIS dan RS, bahkan kalau bisa aktiflah bertanya. Ini adalah forum di mana bisa berkomunikasi dengan para praktisi bahkan dengan pakar GIS dan RS Indonesia, bisa mengukur apakah tahapan belajar sudah para “jalurnya” atau belum.
Keenam, jika bingung dengan lisensi dan biaya, cari dan belajar dengan software GIS gratis semacam Ilwis, QGIS, Grass, dll. Software-software tersebut tidak kalah bergengsi kemampuannya dengan yang komersil. Bahkan ke depan kecenderungan pemakaiannya meningkat. So, unduhlah software-software tersebut lalu pelajari! Kemudian temukan data-data gratis yang bisa dijadikan bahan belajar seperti di GLCF (Global Land Cover Facility), Bakosurtanal, website PU, dll.
Invetasi Uang
Sudah jelas. Untuk belajar GIS dan RS yang benar, maka sebaiknya mengikuti pelatihan-pelatihan di tempat yang kredibel dan bersertifikat, apalagi jika tujuannya untuk mencari referensi pekerjaan, proyek, dst. Namun, jangan hanya membelanjakan uang untuk pelatihan, belanjakan juga uang anda untuk membeli buku-buku, atau bahkan data GIS dan RS.
Investasi Komputer
GIS dan RS adalah metode berbasis komputer. Sudah barang tentu jika ingin mempelajari dan menguasainya maka sediakanlah komputer. Spesifikasinya relatif, menyesuaikan dengan situasi dan kondisi, tentu saja yang baik adalah yang bagus. Tanpa komputer, tidak ada belajar GIS dan RS, akan sia-sia.
Tidak hanya dari sisi hardware atau perangkat keras, software pun sangat penting. Pilihlah software-software yang berkemampuan lengkap di antara yang ada, walau memang tidak ada software yang 100% mampu mengerjakan A – Z. Belajar lebih dari 1 software akan lebih baik, cuma jangan sekaligus, kuasai dulu 1 secara benar. Open source software seperti yang disebutkan di atas juga sangat baik.
Investasi Sikap
Hal ini tidak kalah pentingnya. Niatkan dalam hati untuk belajar GIS dan RS, hal tersebut antara lain akan menuntun untuk bersikap yang lebih sabar dalam menghadapi hambatan dalam belajar. Belajar GIS dan RS tidaklah sebentar apalagi jika belajar yang benar. Mengikuti pelatihan selama seminggu atau bahkan 3 bulan pun akan sia-sia jika tidak diniatkan dan dipraktekan setelahnya. Sekali lagi niat, dan sabar.
Ulet dan jangan cepat bosan, teruslah mencoba jika mentok dan jangan lupa tanya orang yang sudah anda anggap lebih bisa, kalau bisa mintalah bimbingannya. Lakukan jeda dan renungkan dulu, berhenti beberapa saat jangan hanya berkutat di depan komputer terus. Tenangkan pikiran dan telusuri lagi tahapan-tahapannya. Buat catatan-catatan, disarankan memakai Mind Mapping.
Ciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan. Jika terbiasa diiringi musik dalam belajar, lakukan! Tentu saja dalam batas-batas kewajaran. Intinya bahwa libatkan seluruh panca indera anda dalam belajar GIS dan RS. Serta rileks tetapi dalam keseriusan!
Tubuh atau pancaindera mempunyai keterbatasan, maka kondisikan belajar GIS dan RS secara normal, jangan terlalu bersemangat belajar sampai lupa atau telat istirahat dan makan. Tidurlah yang cukup, makan makanan yang bergizi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar