Kamis, 30 Oktober 2014

KENYAMANAN ITU HARUS DIRASAKAN BUKAN DICARI..

Kenyamanan itu kini tak lagi dapat dirasakan, ingin rasanya membuka semua lembaran-lembaran yang telah tertutup rapat dimasa lalu dan berada ditengah-tengah kenyamanan itu. Memang tak selamanya akan ada kenyamanan itu, tetapi akan terasa berbeda disetiap harinya jika seseorang dapat menemukan dan merasakannya. Apa yang selama ini tak pernah terfikirkan tentang kenyamanan yang sebelumnya tak begitu berarti tetapi kini semua menjadi begitu berarti disaat semua itu menghilang dan menjadi salah satu yang sangat berarti dalam menjalani hari-hari yang terlalu indah ini untuk dilalui begitu saja tanpa ada catatan dan kisah perjalanan hidup seseorang untuk mencapai salah satu yang bisa membuat seseorang merasakan kebahagiaan. Tanpa adanya kenyamanan itu, semua hal yang telah dilakukan disini tak lagi berarti apa-apa. Dapat tersenyum, tertawa, berbagi suka tapi tidak bisa berbagi duka, dan itu semua hanyalah topeng belaka semata-mata hanya untuk menutupi rasa tidak adanya kenyamanan itu. Haruskah bertahan tanpa adanya kenyamanan itu diantara orang-orang yang setiap harinya terlihat oleh pandangan mata bahkan sebagian waktu terlewatkan bersama mereka ? Mengapa kenyamanan itu tak bisa dirasakan hingga saat ini ? Tak ada yang bisa disalahkan dalam hal ini karena kenyamanan itu bukan didapatkan tapi harus dirasakan. 

Justru disaat bersama orang-orang yang jarang bertemu, disitulah kenyamanan itu dapat dirasakan kembali dengan mereka yang mempunyai background kehidupan berbeda, mulai dari suatu hal kecil yang terjadi pun akan sangat membekas dihati dan selalu menjadi salah satu momment berharga disaat bersama mereka. Mungkin perbedaan itulah yang dapat mempersatukan hingga kenyamanan diantaranya akan jelas terasa. Bersama merekalah semua dapat terluapkan baik cerita suka maupun duka. Tersenyum lebar, tertawa lepas, berbagi canda, bernyanyi bersama, bertukar fikiran, terciptanya kekompakan, dan yang terpenting adalah dapat merasakan indahnya kebersamaan. Semua hal itu terasa begitu berarti, berada diantara mereka dapat merasakan kenyamanan itu yang tak bisa didapat disini, dengan mereka yang setiap hari terlihat. Semua terlihat jelas jika semua kenyamanan itu tercipta dengan sendirinya tanpa direkayasa.  Memang lebih sulit bersatu dengan orang-orang yang mempunyai background kehidupan yang sama ataupun bersatu dengan orang-orang yang tak asing bahkan sebagian waktu bersama mereka karena konflik itu pun akan dengan mudahnya datang yang terlebih lagi tak ada rasa kenyamanan disini, akan lebih banyak pula sesuatu yang tak terungkapkan berbeda dengan orang-orang yang jarang terlihat oleh pandangan mata, jika bertemu sekali saja akan ada banyak hal yang dapat diceritakan kepadanya. 

Semua itu yang membuat suasana menjadi berbeda tanpa ada rasa canggung diantaranya. Berusaha memahami semua yang terjadi, kenyamanan bukanlah suatu hal yang harus didapat melainkan sesuatu yang harus dirasakan karena tanpa adanya kenyamanan itu, hari-hari yang dilalui akan terasa biasa saja. Kenyamanan memang harus dirasakan jika ingin hidup menjadi lebih berarti namun bukan berarti pula kenyamanan itu selalu dapat dirasakan. Ada saatnya pula seseorang merasakan ketidaknyamanan itu, sebelum hal itu terjadi lebih baik menyadarinya terlebih dulu. Kenyamanan dapat dirasakan jika hati kecil seseorang merasa senang, damai, tenteram, dan nyaman disaat itu pula. Jadi, berusahalah untuk merasakan kenyamanan itu dimanapun dan kapanpun (Semoga kenyamanan itu dapat terasa kembali disini seperti disaat berada diantara mereka dulu pada hari-hari yang indah ini, terlalu sia-sia untuk menyesali semuanya dikemudian hari. Hidup terlalu berharga untuk diratapi tapi Hidup itu harus dijalani dengan selalu berada dijalan lurus-Nya agar mendapat ridha dan rahmat dari-Nya..)

Cerita tentang aktiviis

Jika ada suatu pilihan, yang berada didepan kita semua & kita diharuskan untuk memilih pilihan tersebut. Tentang suatu pertanyaan klasik nan sederhana, tentang apa mimpi, harapan & cita - cita ketika sudah beranjak menjadi manusia dewasa kelak ? Pilot, Pengusaha, Arsitek, Designer, Pelukis, Musisi, Presiden, Guru & Artis. Itulah beberapa jawaban pertama & terdepan, kita semua ketika timbul pertanyaan seperti itu yang seolah menjadi jawaban monoton dari generasi ke generasi. Yang tidak akan berubah ditelan perkembangan jaman sekali pun. Tapi bagaimana ketika anda & kita semua, mendengar sesuatu yang berbeda yaitu mempunyai mimpi & cita – cita menjadi seorang Aktivis ?

Tidak peduli itu Aktivis Kemanusian, Sosial & Lingkungan, tetapi tetap satu nama kesatuan yaitu Aktivis. Inilah suatu pilihan yang banyak, dari anak muda saat ini menghindari jauh – jauh hal tersebut. Bukan tanpa alasan, banyak anak muda yang menghindari pilihan menjadi Aktivis. Karena sejatinya, menjadi seorang Aktivis tidak akan membuat mereka kaya seperti menjadi karyawan atau pengusaha yang bercokol rapi & tegap digedung mewah bertingkat yang berjajar rapi disetiap sudut jalan Sudirman. Dan belum tentu bisa membuat kita, bisa pergi ke Paris, New York, Berlin, Wina, Korea & Jepang. Seperti mimpi indah kita, ketika tertidur lelap di at askasur berbusa atau khayalan indah ketika membaca bait per bait kata menjadi sebuah susunan kalimat indah dinovel fiksi.

Menjadi seorang Aktivis pun, tidak mempunyai tunjangan pasti tentang hari tua ketika senja menjelang diperaduan. Jangankan memikirkan tunjangan dihari tua nanti, untuk memikirkan gaji saja tidak bisa karena tidak  ada satu pun Aktivis yang dibayar atau diberikan gaji seperti karyawan kantoran setiap bulannya. Entalah apa yang sesungguhnya mereka cari selama ini dengan menjadi Aktivis, yang pasti mereka yakini ketika memilih menjadi seorang Aktivis adalah hidup yang singkat ini bisa lebih & lebih berguna ketika tangan, kaki, mata, telinga bisa berguna untuk sesama mahluk hidup disekitar bukan hanya berguna diatas meja kantor nan rapi & bersih.

Tidak butuh seorang Profesor, Dokter & Sarjana dengan nilai Cumlaude Predikat A+ untuk menjadi seorang Aktivis. Karena yang dibutuhkan menjadi seorang Aktivis, adalah rasa kepedulian satu rasa, satu hati & satu keyakinan bahwa selagi hidup maka berbuat yang terbaiklah untuk sesama mahluk hidup terutama manusia. Yang akan menjadi bekal & episode penutup, yang akan membuat kita tenang ketika nanti menutup mata.
 
Tapi walau banyak anak muda yang menghindari pilihan tersebut setiap detiknya,  tapi setiap detiknya juga banyak tumbuh generasi penerus Aktivis yang sudah menjelang usia senja. Seolah negeri ini, tidak pernah lelah & letihnya melahirkan generasi yang tak hanya sekedar pandai secara otak tapi juga generasi yang punya moral & harapan lebih baik untuk Bumi Pertiwi ini. Tidak hanya lewat tutur kata yang terlontar rapi dari mulut manis, tapi juga dari tindakan & perbuatan.

Cerita pagi tentang persahabatan

Arti Sahabat adalah segalanya.
Sahabat adalah orang ketiga dari orang tua dan guru di sekolah.
Terkadang di saat kita butuh seorang sahabat,ia selalu ada buat kita.
Tidak semua sahabat kita itu saling ada buat sahabat-sahabatnya yang lain.
Terkadang dengan kesibukan mereka masing-masing mereka tidak selalu ada buat kita.
Jadi kita harus saling ngerti satu sama lain.


Sahabat Yang baik adalah mereka yang mengisi kekuranganmu bukan mengisi kekosonganmu(Kahlil Gibran) Seorang sahabat adalah Kado yang anda berikan kepada diri anda sendiri.
Sifat-Sifat Seorang Sahabat :
  • Jika Engkau membuat bakti kepadanya,ia akan melindungimu.
  • Jika Engkau rapatkan persahabatan dengannya,ia akan membalas baik persahabatanmu itu.
  • Jika Engkau Memerlukan Pertolongan daripadanya berupa uang dan sebagainya,ia akan membantumu.
  • Jika Engkau menhulurkan sesuatu kebaikan kepadanya,ia akan menerima dengan baik.
  • Jika ia melihat sesuatu yang tidak baik darimu,ia akan menutupnya.
  • Jika Engkau meminta suatu bantuan daripadanya ia akan mengusahakannya.
  • Jika Engkau berdiam diri(karena malu hendak meminta),ia akan menanya kesusahanmu.
  • Jika Engkau berkata kepadanya,ia akan membenarkannya.
  • Jika Engkau meraqncang sesuatu,ia akan membantumu.
  • Jika Engkau berselisih faham,Niscaya ia lebih senang mengalah untuk kepentingan persahabatan


 Menjalin persahabatan dengan lawan jenis memang sah-sah saja. Bahkan tak sedikit wanita yang lebih memilih kaum pria sebagai tempat curhat ketimbang rekan-rekan wanita yang dinilainya lebih suka "bergosip ria" atau tidak bisa dipercaya. Begitu juga sebaliknya, tak sedikit pria yang lebih memilih bersahabat dengan rekan wanita, yang salah satu alasanya mungkin untuk bisa mendapatkan pandangan lain dari sudut lawan jenis.
Namun, terlepas dari apapun alasan nya, tak jarang persahabatan seperti ini dinilai lain oleh masyarakat. Karena saking dekatanya dan kerap kali bertemu, tak jarang pasangan sahabat ini dikira pasangan yang tengah dimabuk asmara. Tapi bagaimana bila penilaian ini terlontar pada persahabatan di mana keduanya sudah mempunyai pacar atau pasangan hidup resmi, istri atau suami? Kalo hal ini terjadi salah2 bisa memacu konflik besar yang akan mengarah pada perceraian.
Tidak ada yang bisa menyangkal, terkadang persahabatan seseorang bisa membuat iri banyak orang. Bayangkan dia sepertinya punya tempat yang akan dengan setia menjga dan menampungnya. Persahabatan itu sendiri dibangun dari saling kepercayaan yang tinggi dan saling mengerti tanpa harus dibicarakan atau diutarakan terlebih dahulu. Tak hanya itu selain menjadi tempat berkeluh kesah dan adu argumentasi, sahabat adalah orang yang bisa paling jujur di dunia untuk mengomentari segala hal tentang anda meski akan menyakitkan anda sekalipun.
Namun, tampaknya persahabatan yang Anda bangun ini akan menjadi ancaman bila pacar atau pasangan resmi sahabat Anda kurang mengerti dengan bentuk persahabatan yang Anda bina. Salah2 karena Anda kerap kali meminta saran untuk segala kegiatan hidupnya, mulai karier hingga keluarganya, Anda akan dikira memasuki teritorial orang lain. Dalam arti, pasangan resmi sahabat Anda mungkin saja akan merasa menjadi orang nomor dua dalam hidup pasangannya dan tidak menerimanya.
Satu hal lagi yang akan semakun membuat keadaan parah adalah bisa2 sahabat anda cenderung mengeksekusi sesuatu hal berdasarkan gagasan Anda. "Jangan2 istriku itu berselingkuh dengan sahabatnya", pikiran tersebut mungkin saja akan terlontar pada benak pasangan resmi sahabat Anda.
Bila dilihat, persahabatan yang Anda bangun ini bukan waktu yang singkat. Anda sudah mengenalnya jauh hari sebelum sahabat Anda mengenal dan bahkan menikah dengan pria/wanita pujaannya. Namun itulah realitas hidup. Jalinan persahabatan yang "beda" pun sebenarnya sudah bisa ditangkap dengan kasat mata. Yakni jika seseorang "punya hati" terhadap sahabatnya maka bisa dibaca lewat gerak geriknya, cara memandang, pemilihan kata-kata bahkan kadang sikap salah tingkah, sedikit banyak menunjukkan bahwa dia berharap banyak dari sekedar persahabatan.
So’ gimana cara untuk menjaga persahabatan dengan lawan jenis ini agar tidak mengarah pada perselingkuhan dan tetap bisa berlansung lama? Simak yukk ..
  1. Yang pasti, sejak awal luruskan niat terlebih dahulu. Pasalnya persahabatan yang dimulai dengan niat yang tidak benar bisa saja mengarah pada perselingkuhan. Awali persahabatan dengan sungguh2 karena ada kesamaan sifat, pandangan, hobi, selera dsb. Bukan karena tujuan ingin menjadikan sebagai pacar setelah merebut simpatinya.
  2. Harus ada trust. Apapun yang diceritakan sahabat karena dia menganggap Anda bagia dari hidupnya. Mengkhianati kepercayaan nya berarti Anda sudah bosan dengan pertemanan itu dan bersiap mencari musuh.
  3. Tetap profesional bila bersahabat dengan rekan kantor. Dan persahabatan yang baik adalah persahabatan yang tidak bakal mengorek "isi perut" Anda.
  4. Menjaga privasi masing2. Jangan intervensi dlm masalah sahabat
  5. Kenali pasangan masing2 dan tekankan bahwa tidak semua hal bisa diceritakan kepada sahabat
  6. Jangan posesif.
  7. Keterusterangan itu kadang menyakitkan.
  8. Berpikir dan bertindak positif. Jika mengobrol tentang suatu hal, arahnya bukan mencela, tapi mendiskusikan, dengan begitu seseorang dapat membangkitkan rasa percaya diri sahabatnya.
Di dunia ini, semua orang pasti butuh sahabat. Walaupun orang jahat yang paling jahat sekalipun, dia pasti juga butuh sahabat.
Dalam perjalanan menuju sukses,kita perlu sahabat yang benar-benar tulus membantu serta membimbing kita.Melalui mereka,kita akan mendapat kekuatan dan tidak mudah bimbang ketika menghadapi halangan ata musibah karena sahabat sentiasa berdiri di samping kita,Memberikan dukungan dan doa agar kita boleh melewati masa-masa sulit yang pasti akan terjadi dalam hidup kita.
Masalahnya apakah kita memiliki sahabat sejati,yang tetap berada di sisi kita saat kesulitan singgah dalam hidup kita?Pengalaman kita memperlihatkan banyak orang mengaku sahabat kita.Saat kita berada dipuncak kesuksessan dan banyak wang mereka selalu ada di sekeliling kita mendampingi kita seolah-olah bodyguard yang siap melindungi kita dari bencana.Akan tetapi ketika kita dirundung masalah yang berat dan keadaan kewangan kita buruk,mereka tidak menampakkan batang hidungnya dihubungi untuk dimintai pertolongan pun sering sulit.

wanita hebat ..

Ku tahu engkau wanita dengan selembut rasa yang ada
Walau engkau kini tak seceria dulu
Kini engkau dalam dilema akan sebuah penghianatan cinta

Jangan lemah wahai wanita yg ku panggil "wanita hebat"
Bangkitlah dalam semangat yang pernah ku kenal
Jangan kau sesali apa yang pernah terjadi
Bukan berarti bunga layu tak lagi mekar kembali
Karena wanita hebat seperti dirimu tak patut bersedih
terhadap kehidupan yang ada didunia ini

Tersenyumlah wahai engkau, secerah mentari pagi & sambutlah hari-hari mu dengan langkah ketegaran..
Buanglah rasa ketakutan mu yang membuat mu larut di dalamnya

Karena engkau masih memiliki sesuatu yang berarti dalam hidup mu.,

Sesuatu tersebut adalah ketegaran dan kekuatan engkau dalam menghadapi dan menjalani hidup ini

semangat untuk wanita hebat ku !!
19 08 1994

cerita tentang disiplin

cerita tentang disiplin

Di Afrika, setiap pagi singa bangun dari tidurnya dengan kesadaran penuh bahwa ia harus berlari lebih cepat daripada rusa atau ia akan mati kelaparan. Setiap pagi pula, rusa bangun dari tidurnya dengan kesadaran penuh bahwa ia harus berlari lebih cepat daripada singa atau ia akan mati dimangsa.

Sementara singa dan rusa memperjuangkan hidup di Afrika, di sini kita pun sama. Bedanya adalah perjuangan singa dan rusa sebatas isi perut, sedangkan perjuangan kita adalah demi kesuksesan tanpa batas. Demi meraih kesuksesan itu, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, kita membuat janji dan rencana tentang hal-hal yang akan kita lakukan sepanjang sisa tahun ini.

Tetapi, bila kita melihat ke belakang, sepertinya ada banyak janji dan rencana kita yang tidak menjadi kenyataan. Bulan berganti bulan, tahun berganti tahun, tetapi hidup kita tidak mengalami kemajuan berarti. Kertas yang kita pakai untuk menuliskan sejumlah rencana dan janji itu ternyata sudah lama tercecer entah di mana. Kalaupun ada kemajuan, ternyata hati kecil kita terus berkata bahwa sesungguhnya kita masih jauh dari apa yang sepatutnya dapat kita raih. Artinya, potensi terbaik kita masih belum diberdayakan secara maksimal.

Tentu kita tidak ingin tahun ini berakhir dalam kesalahan yang sama. Kita menginginkan hidup yang lebih baik. Kita bosan terus menjadi orang yang serba kekurangan. Kita malu menjalani hidup yang tidak memberi manfaat apa-apa bagi sesama. Dan kita marah karena kita terus menerus jatuh dalam kesalahan yang sama.

Iya, saya harap Anda marah terhadap apa pun yang menghambat Anda meraih kehidupan terbaik. Marahlah, marah sampai Anda mendengar jiwa Anda berteriak keras: “Cukup! Sudah cukup! Aku mau berubah!”

Hanya setelah Anda mendengar teriakan itu, Anda dapat mengharapkan hidup yang lebih baik. Berangkat dari teriakan itulah, sekarang mari kita bicara tentang disiplin diri, sebagai pintu kita meraih kehidupan terbaik dalam karier dan kehidupan pribadi.

Apa itu Disiplin Diri?

Disiplin diri adalah kemampuan untuk membuat diri Anda melakukan suatu pekerjaan atau kegiatan tertentu, yang memang perlu Anda lakukan demi meraih suatu kesuksesan, secara khusus pada saat Anda tidak suka untuk melakukan pekerjaan tersebut. Definisi ini penting untuk dipahami dengan sungguh-sungguh, maka saya usulkan agar Anda membacanya berulang kali secara perlahan sampai berhasil menghafalkannya.

Pada umumnya kita cenderung memilih melakukan pekerjaan sebatas yang kita suka saja dan menghindari kegiatan yang membuat kita tidak nyaman. Bila kita jujur, kecenderungan semacam ini sering kita lakukan, bahkan termasuk dalam hal menyelesaikan suatu pekerjaan yang sudah jelas akan membuat hidup kita menjadi lebih baik. Mengapa? Karena kita semua terlahir dengan sifat yang cenderung “merangkul kenikmatan dan menolak penderitaan.”

Sebagai contoh, mengapa Mr. X selalu merokok setelah makan? Karena ia berpikir bahwa merokok setelah makan memberi kenikmatan. Tetapi ketika Mr. X jatuh sakit lalu dokter memberi peringatan terakhir bahwa Ia akan mati dalam satu tahun bila tidak berhenti merokok, apa yang terjadi? Jika Mr. X terhitung orang yang masih normal, ia pasti akan berhenti merokok. Mengapa? Karena sekarang bagi Mr. X rokok setelah makan tidak lagi diasosiasikan sebagai “kenikmatan” melainkan “penderitaan” yakni kematian yang mengenaskan.

Contoh lain, perhatikan usulan saya agar Anda membaca ulang dan menghafalkan definisi disiplin diri di atas. Apakah Anda melakukannya? Selamat bagi Anda yang melakukan. Tapi saya yakin banyak yang tidak melakukan karena sudah menjadi sifat mereka. Bila Anda adalah salah satunya, sesungguhnya Anda baru saja mencontohkan kecenderungan kita yang merangkul kenikmatan dan menolak penderitaan. Dalam hal ini, pada dasarnya kita semua sama. Kita selalu lebih memilih yang mudah, menyenangkan dan serba instan.

Mohon perhatikan poin penting berikut ini. Ketika saya berkata “kita semua” memiliki kecenderungan atau sifat yang sama, artinya termasuk orang-orang sukses yang sering kita saksikan di layar kaca atau membaca di majalah bergengsi. Sebutlah nama seperti Bill Gates, Warren Buffet, Ronaldo, Rafael Nadal, Kobe Bryant, Tiger Woods, Tom Cruise, atau Barack Obama yang kita sebut hebat itu. Mereka semua sama seperti kita.

Pada dasarnya mereka ingin tidur lebih dari empat jam per hari. Ada waktunya ketika Ronaldo malas pergi latihan. Ada saatnya Kobe Bryant hanya ingin santai di depan televisi sambil menikmati makanan kesukaannya. Tetapi mereka berusaha mengalahkan semua kecenderungan itu dan pergi bekerja atau berlatih.

Lalu kita bertanya, mengapa mereka bangun subuh, pergi bekerja dan berlatih kalau mereka tidak suka? Jawabannya sederhana, karena mereka semua sadar bahwa untuk meraih kesuksesan seperti yang mereka capai saat ini ada harga yang harus mereka bayar. Harga itu bernama disiplin diri. Orang sukses adalah orang yang berhasil membuat dirinya melakukan suatu pekerjaan pada saat ia tidak suka melakukannya. Tanpa disiplin diri, seorang yang terlahir jenius sekalipun tidak akan mencapai sesuatu yang berarti dalam hidupnya.

Mengapa Penting?

Tulisan ini bermaksud mengingatkan dan membangunkan kita untuk mulai berubah. Cobalah kita renungkan berapa banyak kerugian yang telah kita alami karena ketidak-disiplinan kita. Dari segi karier, coba bayangkan posisi, jabatan dan kondisi keuangan Anda saat ini bila dalam lima tahun terakhir Anda berhasil membuat diri Anda mengerjakan hal-hal yang perlu Anda kerjakan di kantor, sekalipun Anda tidak suka atau malas mengerjakannya.

Dari segi pendidikan, coba bayangkan tingkat kesuksesan Anda hari ini bila sewaktu sekolah dulu Anda belajar baik-baik dan tidak menghabiskan waktu dengan teman-teman yang pemalas. Coba Anda bayangkan juga kerugian yang pernah Anda derita dalam hal hubungan. Mungkin ada hubungan yang rusak dengan suami, istri, anak-anak, orangtua, saudara, sahabat, teman, kekasih, atasan, atau hubungan dengan rekan kerja.

Pikirkan, kira-kira apa hasilnya bila dulu Anda berhasil mendisiplinkan atau menguasai diri untuk tetap mencintai pasangan Anda yang rewel dan menyebalkan itu. Baiklah, saya tahu, hal ini lebih mudah dibicarakan daripada dipraktikkan. Tetapi maksud saya, kalau banyak orang berhasil menjalaninya dengan baik, ada harapan bahwa Anda dan saya pun bisa, sekalipun mungkin harus melalui perjuangan berat.

Daftar kerugian yang telah kita derita sebagai akibat dari tidak disiplinnya diri kita bisa berlanjut sampai puluhan segi lainnya. Tetapi intinya adalah marilah kita tidak mengulang kesalahan yang sama. Kesalahan di masa lalu kita jadikan pelajaran, sekarang kita fokus untuk memperbaiki masa depan agar kesalahan yang sama tidak terulang kembali, atau setidaknya berhasil dikurangi.

Bagaimana Membangun Disiplin Diri?

Ada beberapa alasan yang membuat seseorang tidak memiliki disiplin diri yang memadai. Berangkat dari pengalaman pribadi, saya mencatat dua faktor utama. Pertama adalah godaan untuk meraih kenikmataan dalam jangka pendek (instan). Setiap orang memiliki “keinginan untuk mendapatkan kenikmatan pada saat ini, tanpa menunggu.” Artinya, banyak dari kita yang lebih terfokus pada kenikmatan jangka pendek, dan berjuang sekeras-kerasnya agar terhindar dari penantian yang terlalu lama. Banyak di antara kita yang tidak sabar menunggu. Kita tidak suka menjalani proses. Kita ingin semuanya serba cepat. Kita ingin kesuksesan instan. Bila perlu kita mencari jalan potong. Jadi, pada dasarnya kita tidak suka disiplin diri.

Alasan kedua tiadanya disiplin adalah hilangnya visi atau gambaran-besar tentang masa depan. Mentalitas jangka pendek seperti yang kita bahas di atas menjadikan kita orang-orang yang gagal melihat masa depan. Bagaimana hal ini berhubungan dengan disiplin diri?

Anda akan menemukan bahwa orang-orang sukses – baik dalam bidang penjulan, olah raga, politik atau profesi lainnya – memiliki kebiasaan untuk berpikir dalam “kerangka jangka panjang.” Maksudnya, orang-orang sukses terlatih mendisiplinkan diri dalam membuat target untuk dicapai dalam kurun waktu tertentu. Kemudian mereka membawa diri ke masa depan dengan cara memvisualisasikan target yang telah dibuat tersebut, seolah-olah telah tercapai atau menjadi kenyataan.

Dalam imajinasi mereka, semua respons positif orang-orang terhadap keberhasilan pencapain target itu – baik dalam bentuk imbalan materi, penghargaan, kata-kata maupun perlakuan khusus – dapat mereka rasakan. Mereka bahkan dapat merasakan emosi kebahagiaan serta kepuasan batin dari semua kesuksesan tersebut. Bayangan dan imaginasi itu memacu serta memotivasi mereka untuk meraih cita-cita sekalipun harus melewati lorong gelap yang sangat panjang.

Sebagai contoh, saya ingat ketika masuk sekolah SMA di Tuhemberua-Nias. Waktu itu sekolah SMA yang dekat kampung saya belum ada sehingga kalau mau lanjut sekolah terpaksa harus menempuh jarak sekitar 20 KM ke ibukota kecamatan. Waktu itu karena keterbatasan ekonomi keluarga, setiap hari jam 5.00 subuh ibu saya selalu mendorong dan dengan sabar menyediakan obor sebagai penerang jalan agar saya tetap sekolah dengan jalan kaki melewati hutan yang gelap dan penuh keheningan. Belum lagi ketika musim hujan tiba, berkali-kali saya harus melewati menyeberangi banjir sungai karena rumah saya berada diseberang sungai. Saya harus sampai di sekolah tepat waktu untuk mengikuti pelajaran yang diberikan oleh bapak ibu guru.


Jujur saja, itu bukan pekerjaan yang menyenangkan. Ada kalanya saya begitu lelah dan merasa merinding dan takut melewati hari yang masih gelap dan banjir yang cukup mengancam. Tetapi saya sadar, menyerah bukan pilihan yang tepat karena saya punya tekad untuk sekolah setingi-tingginya. Lalu apa yang membuat saya terus bertahan, bahkan mampu melakukannya penuh dengan senyuman?

Jawabannya persis seperti konsep visualisasi di atas. Saat itu saya sering berdialog dengan diri saya sendiri. Saya membayangkan bahwa suatu hari kelak saya akan menjadi orang sukses. Saya membayangkan berdiri didepan orang banyak untuk berbagi sesuatu tentang kisah hidup saya yang menginspirasi banyak orang.

Pada saat melihat bapak ibu guru sedang berdiri didepan kelas membagikan sesuatu ilmu kepada anak didiknya, saya membayangkan saya lebih dari itu. Saya menembus waktu dan ruang. Saya melihat Firman Telaumbanua masa depan.

Itulah salah satu pengalaman saya tentang kekuatan visualisasi atau gambaran masa depan. Memang sampai saat ini saya belum diprofilkan, tetapi harapan dan gambaran besar itu terus memacu saya untuk terus melangkah maju. Apakah kelak wajah saya berhasil menghiasi indonesia? Saya tidak tahu. Tetapi saya tahu satu hal, bahwa visi, harapan dan gambaran besar itu terus memacu langkah saya untuk terus berkarya.


Bagaimana dengan Anda? Apakah saat ini Anda sedang menjalani hidup yang tidak menyenangkan? Apakah Anda sedang diminta menyelesaikan suatu pekerjaan baru dan itu mengganggu kenyamanan Anda? Usulan saya, jalani dan kerjakanlah dengan senyuman serta kebesaran jiwa.

Mungkin saat ini Anda menumpang di rumah mertua atau tinggal di rumah kecil, sehingga Anda merasa sering direndahkan, atau merasa rendah diri. Saran saya, sabarlah. Bayangkan rumah indah Anda lima tahun ke depan sebagai hasil keringat dan jerih payah Anda.

Ingat, semua orang memulai dari satu titik. Tidak penting bagaimana titik awal ketika Anda memulai perjuangan menuju kesuksesan. Yang terpenting adalah bagaimana titik akhirnya, karena itu, pastikan, pada akhirnya kelak Anda tampil sebagai pemenang.

Tapi, itu hanya mungkin bila Anda punya disiplin diri. Tanpa disiplin diri, orang yang terlahir jenius sekalipun tidak akan meraih sesuatu yang berarti dalam hidupnya. Karena itu, pastikan Anda melatih diri mulai saat ini dan mulai dari hal-hal kecil. Mungkin sekadar tidur satu jam lebih awal dari biasanya agar Anda dapat bangun lebih pagi untuk berolah raga? Mungkin sekadar menjaga kemuliaan kata-kata yang keluar dari mulut ini, agar tidak melukai hati orang lain? Atau mungkin sekadar menjaga diri agar tidak terus menerus tergoda untuk membeli barang-barang mahal yang sebenarnya tidak diperlukan? Rasanya poin terakhir ini penting agar budaya materialisme dapat dihentikan.

Bila Anda seorang tenaga penjual, bagaimana bila mulai hari ini Anda berkomitmen untuk tidak makan siang sebelum berhasil menelpon sejumlah prospek yang Anda targetkan? Bila Anda seorang istri, bagaimana bila Anda mendisiplinkan diri untuk menyambut suami pulang, dengan senyuman dan kasih sayang, sekalipun harus menunggu hingga larut malam?

Bila Anda seorang suami, bagaimna bila Anda berkomitmen setiap hari minggu memberikan waktu untuk istri dan anak-anak?

Intinya adalah, pikirkan satu hal, sesuatu yang kecil dan sederhana saja, lalu disiplinkan diri Anda untuk melakukannya selama dua minggu ke depan, lalu perhatikan bagaimana hasilnya.

Sebagai penutup, untuk membangun disiplin diri, ingat tiga hal berikut ini:

Pertama, kalahkan kecenderungan untuk menolak kesulitan. Ingat bahwa kesulitan dan penderitaan adalah guru para juara. Mari kita hadapi segala kesulitan dengan keyakinan dan kebesaran jiwa. Kesulitan berguna untuk melahirkan manusia unggul dan para pemimpin sejati. Pemimpin sejati adalah kebutuhan mendesak bangsa ini. Akankah kita menjadi salah seorang di antaranya?

Kedua, kalahkan kecenderungan untuk berfokus pada kenikmatan jangka pendek (sesaat). Ingat, kesuksesan dan kebahagiaan sejati tidak pernah datang dalam semalam. Kesuksesan dan kebahagiaan yang bertahan lama selalu menuntut harga untuk dibayar. Harga itu bernama disiplin-diri. Bayarlah harga kesuksesan Anda, mulai dari sekarang. Waktunya akan tiba ketika Anda mulai menikmati buahnya.

Ketiga, kalahkan kecenderungan hidup tanpa visi atau tanpa gambaran masa depan. Latih diri Anda untuk memvisualisasikan diri Anda lima atau sepuluh tahun ke depan. Bila Anda seorang manager di sebuah perusahaan, dapatkah Anda melihat diri Anda beranjak naik menjadi “CEO of the year”? Bila Anda seorang pengusaha muda, dapatkah Anda melihat sepuluh ribu orang bekerja di perusahaan Anda?

Saya mendengar seseorang bertanya, “Jadi, apakah semua visi, harapan dan bayangan indah itu akan terwujud?”

Saya menjawab, “Sangat mungkin!”

Tetapi, apa yang akan terjadi satu menit ke depan pun saya tidak tahu. Hanya satu hal yang saya tahu – bahwa visi, harapan dan bayangan itu terus memberi saya kekuatan untuk belajar mendisplinkan diri dan terus bergerak maju.

Saya hanya merindukan satu hal, ketika kelak Tuhan memanggil saya pulang, Ia menemukan saya sedang melakukan yang terbaik.”

Bagaimana dengan Anda?

Sungai ?

Sungai ?
Apa yang yang terlintas dipikiran anda tentang sungai ?
Menurut anda adakah manfaat sungai bagi manusia, dan mahluk hidup lainnya ?
Dan Bagaimana keadaan sungai yang ada disekitar anda ? Bersih atau kotorkah?
Dari Pertanyaan diatas, bisakah anda menjawabnya? kalau memang bisa silahkan jawab didiri anda sendiri dan untuk anda sendiri.

Provinsi Lampung ialah salah satu provinsi yang ada diujung selatan pulau sumatera. Sebagai salah satu dari beberpa provinsi yang langsung berbatasan dengan lautan ataupun Samudera, pastinrya Provinsi Lampung memiliki banyak sungai baik sungai besar maupun sungai kecil. Sungai tersebut berhulu di daerah pegunungan dan berhilir di daerah pesisir. Sungai-sungai tersebut memiliki banyak manfaatnya seperti untuk PLTA, untuk Irigasi, ataupun untuk sumber air minum.Provinsi Lampung memiliki 5 sungai besar, sungai teesebut antara lain adalah sungai Way Sekampung, Way Seputih, Sungai Way Tulang Bawang, Sungai Way Mesuji, dan Sungai Way Semaka.

Sungai Way Sekampung berada di beberapa Kabupaten yang ada di Provinsi Lampung diantaranya Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Pringsewu, Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Lampung Timur dan Kota Bandar Lampung. Sungai tersebut berhulu di daearah pegunungan hutan register 39 Kota Agung Utara Kabupetan Tanggamus. Untuk Sungai Way Seputih hanya berada di Kabupaten Lampung Tengah, dimana daerah hulunya berada di Hutan Register 39 Kota Agung Utara. Sedangkan untuk sungai Way Tulang Bawang berada di Kabupaten Way Kanan Kabupaten Tulang Bawang Barat, dan Tulang Bawang Barat. Sungai Way Mesuji berada di Kabupaten Mesuji dan Kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Selatan.

Saat ini kondisi sungai yang ada di Provinsi Lampung sungguh memprihatinkan karena masih banyak praktek ataupun perbuatan yang dapat merusak sungai ataupun mengotori sungai itu sendiri seperti contoh masih banyak orang yang membuang sampahnya di pinggiran sungai maupun ditengah sungai. selian membuang sampah sembarangan juga masih banyaknya penebangan liar terjadi disekitar daerah hulu sungai yang seharusnya dijadikan sebagai daerah resapan air, dan masih adanya kegiatan eksploitasi pertambangan pasir ilegal yang terjadi di sungai-sungai besar yang ada di Provinsi Lampung.

Sungguh sangatlah memprihatikan jika kita melihat keadaan sungai kita sekarang, sungai yang kotor, sungai yang berbau busuk dan sungai yang tidak layak untuk digunakan oleh masyarakat. Jika apada musim hujan sungai mengalami kebanjiran dan jika pada musim kemarau sungai mengalami kekeringan.

Apakah kita mau seperti ini terus, terus, dan terus?
Apakah kita akan terus terlena dengan keadaan yanga dapat merugikan kita kedepannya ?
Sekali lagi Jawablah itu pada diri anda sendiri.

Telat atau Terlambat ?



Telat atau Telambat ?
Seberapa seringkah kita mendengar 2 akata itu? Dan seberapa seringkah kita melakukannya?
2 pertanyaan itu haruslah kita jawab, tetapi jawaban tersebut tidaklah harus diungkapkan cukup diri anda yang mengetahuinya dan diri andalah yang menjawabnya. Dewasa ini sering kali tanpa sadar ataupun sadar telat ataupun terlambat, baik dalam segi waktu maupun dalam segi tindakan atapun perbuatan.

Telat ataupun terlambat sangatlah berkaitan dengan ketidakdisiplinan. Jika orang tersebut serng telat atapun terlambat berati dpat disimpulkan bahwa orang tersebut tidaklah mencerminkan orang yang disiplin. Budaya telat atau terlambat memang kini menjadi budaya banyak orang baik dari berbagai macam kalangan dari atas maupun kalangan bawah. Merekan semua tidaklah menyadari bahwa budaya telat atapu terlambat itu banyak merugikan diri sendiri dan orang lain. Contohnya jika kita telat dalam kegiatan sekolah, pastinya kita akan rugi karena ada pelajaran yang kita tinggal, dan orang lain akan terusik dengan sifat kita yang sering telat.

Seperti yang dijelaskan diatas bahwa terlambat itu sangatlah berhubungan dengan ketidakdisiplinan. Orang yang tidak disiplin sendiri akan merasakan bnyak kerugian daam hidupnya, dan bisa jadi dapat menghilang kepercayaan yang ada dari orang lain terhadap diri kita. Disiplin sendiri tidak hanya berkaitan dengan waktu saja, tetapi berkaitan dengan perbuatan ataupun perkataan kita. Dewasa ini banyak orang yang berkoar tentang kedisiplinan, tetapi meraka tidaklah mengerti makna dari kata disiplin itu sendiri.

Disiplin atau tepat waktu itu banyak manfaatnya seperti kita mendapatkan kepercayaan dari orang lain dan lain sebagainya. Untuk itu sebelum terlambat tanamkan dalam benak anda untuk selalu disiplin dan tepat waktu dalam menjalankan sesuatu. Karena sperti kata orang terdahulu yang mengatakan bahwa “Disiplin Itu Adalah Kunci Sukses”.

Selamat Berkarya Bapak dan Ibu di Sana .

Tanggal 20 Oktober 2014 lahirlah pemimpin baru untuk indonesia. pemimpin baru yang berasal dari rakyat, dipilih oleh rakyat, dan berjuang untuk rakyat. pemimpin yang sederhana merakyat juga. pemimpin yang juga merupakan lulusan atau alumni fakultas kehutanan UGM (Gajah Mada) atau bisa dibilang seorang rimbawan. Walaupun berbeda Universitas dengan saya, tetapi sesama alumni atau mahasiswa kehutanan saya amatlah bangga punya Presiden yang merupakan lulusan kehutanan. semoga dengan diangkatnya bapak Jokowi sebagai Presiden dapatkan melestarikan sektor kehutanan yag ada di Indonesia. Seperti yang kita tahu indonesia merupakan salah satu salah satu negara tropis terbesar diindonesia, banyak spesies-spesies flora mapun fauna langka yang berasal dari hutan. untuk itu perlu adanya dukungan dari bapak presiden yang baru bapak Jokowi untuk sama-sama melestarikan hutan yang ada di Negeri ini.

Hutan merupakan bagian yang terpenting yang ada dimuka bumi ini. tanpa hutan otomatis tak ada kehidupan, tak ada sumber makanan ataupu minuman yang ada dimuka bumi ini. peran hutan begitu penting bagi umat manusia. Bisa kita bayangkan apabila hutan-hutan yang ada didunia ini terutama yang ada di Indonesia itu mengalami kerusakan, pastinya akan banyak kerugaian yang akan kita dapatkan.Saat ini sektor kehutanan indonesia sedang mengalami banyak masalah, mulai dari masalah teknis maupun nonteknis. masalah-masalah tersebut diantaranya ialah masalah pemabalakan liar, penebangan liar, perambahan, pembakaran hutan secara besar-besaran. Saat ini berbagai program-program pemerintah telah dikeluarkan untik menganggulangi kerusakan-kerusakan hutan yang ada di Negeri ini seperti adanya program HKm (Hutan Kemasayarakatan), HTR (Hutan Tanaman Rakyat), dan masih banyak lagi. program tersebut dibuat untuk mencegah kerusakan hutan dan melestarikan hutan yang ada di indonesia. Dan Program-program itu berguna juga untuk menekan meningkat perambahan hutan yang ada di Negeri ini.


Saya sangat mengapresiasikan bapak Jowowi memilih Ibu Siti Nurbaya sebagai menteri lingkungan dan kehutanan yang baru. Kementerian yang terbilang baru karena kementrian ini adalah kementerian gabungan dari kementerian kehutanan dan kemeterian lingkungan. Semoga dengan bergabungnya kementerian ini sektor kehutana dan sektor lingkungan hidup dapat saling berkerja sama untuk dapat membuat indonesia lebih maju lagi .
Selamat bekerja bapak Ir. Joko Widodo dan Ibu Siti Nurbaya. :)

Minggu, 19 Oktober 2014

Story of My Life Traces



On Sunday 27th December I was born from a mother who santa menyani elalah me and never tired to raise me. I am currently 22 years old. I currently have completed my studies dijurusan forestry colleges timgghi terkemka one in Lampung: University of Lampung. Before I take my college school in SMAN 1 Simpang bund Mesuji. Sman 1 Simpang bund is one of the Sma featured in Mesuji District. I did spend a lot of time in Mesuji district, when it was my parents worked there. When it oang my parents worked in the office in Mesuji transmission TVRI. I was in elementary school, junior high school and high school in the village of Simpang bund gang Mesuji over me for 10 years I lived in Mesuji.

When I stepped on the lecture bench or high-bench penguruan I memutusakan wuntuk tinggak in Bandar Lampung, happened when my parents were also shifting task in Dublin. Initial heavy for me adan fun for me because I could melanutkan besides educational lecture me on the bench, I also must be able to adapt to my new friend Terman both in college and in the environment around my new home. I started college at the University of Lampung in 2010. At first I was upset because in the lecture method is very different from when dibangku school. What distinguishes a uniform matter of course, if the lecture bench seragama used it freely, but must be in accordance with the existing rules, but if the school should dibangku uses the clothes and uniforms
  accordance with the rules of the school.

I am currently holds sataus msaih mahasiawasa final level forestry dijurusan Lampung University. When I was early in my perkualahn abngaku many brother and met many new mbk I see. Mereaka extremely diverse, there ynag that look good, some look fierce, adan some that look good but fierce. Dakam my mind first and the brother's why ya ass fierce and angry mad at me, when I was new to them. But it is not my intention to remain lit survive college dijurusan UNILA forestry. Forestry Department is a department in the Faculty of Agriculture, University of Lampung. Dijurusan forestry itself, there is a container or set of organizations whose members are all students of forestry. Himpunana was named HIMASYLVA or Forestry Student Association. HIMASYLVA established on June 25, 1997 in UNILA, current members lebiha HIMASYLVA already numbers 200 people from the first to the present generation. I own one of HIMASYLVA.

As long as I am active in HIMASYLVA both as members and officials, I feel bnayak benefits I get, and it is useful for me. Lessons I probably will not get a bench study. I was once a member of the field 1 HOUSEHOLD, and became Member of 4 Communications, infirmasi, and public relations. After 2 years I was active in HIMASYLVA, I decided to look for and add to the experience and knowledge I am outside. Then I was an intern at one of the NGOs in Lampung, the NGO is YKWS or better known as white as the Conservation Foundation Way. YKWS is an active organization in kehutana particularly in watersheds, and an increase in community forests. During my time in YKWS I get a lot of very meaningful experience for me.

Jumat, 17 Oktober 2014

Aplikasi Citra landsat pada GIS

Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh merupakan ilmu dan seni untuk memperoleh tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji. Komponen dasar suatu sistem pengindearaan jauh lokal ditunjukkan dengan adanya suatu sumber tenaga yang seragam, atsmosfer yang tidak mengganggu, sensor sempurna, serangkaian interaksi yang unik antara tenaga dengan benda di muka bumi, sistem pengolahan data tepat waktu, berbagai penggunaan data.

penginderaan jauh merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi mengenai obyek dan lingkungannya dari jarak jauh tanpa sentuhan fisik. Tujuan utama penginderaan jauh adalah untuk mengumpulkan data sumberdaya alam dan lingkungan. Biasanya teknik ini menghasilkan beberapa bentuk citra yang selanjutnya diproses dan diinterpretasi guna membuahkan data yang bermanfaat untuk aplikasi di bidang pertanian, arkeologi, kehutanan, geografi, geologi, perencanaan, dan bidang-bidang lainnya.keberhasilan terapan penginderaan jauh meningkat cukup berarti dengan menggunakan pendekatan multi pandang (multiple view) untuk pengumpulan data. Cara ini dapat meliputi penginderaan multi tingkat (multi stage) dimana data suatu daerah kajian dikumpulkan dari berbagai tinggi terbang. Dapat pula dengan penginderaan multispektral (multi spectral) dimana data diperoleh pada beberapa saluran spektral secara bersama-sama. Atau dapat juga dengan penginderaan multi waktu (multi temporal) dimana data suatu daerah dikumpulkan dengan lebih dari satu tanggal pemotretan..
Citra Landsat
Satelit penginderaan jauh yang sering digunakan adalah untuk melihat penutupan lahan adalah satelit Landsat. Citra landsat komposit warna cocok digunakan untuk menduga cakupan lahan dan penggunaannnya. Salah satu sensor dari satelit landsat adalah sensor TM (Thematic Mapper), yang memiliki resolusi spasial 30 x 30 meter dengan karakteristik tertentu.
Klasifikasi citra menurut Lillesand dan Kiefer (1990), dibagi ke dalam dua klasifikasi yaitu klasifikasi terbimbing (supervised classification) dan klasifikasi tidak terbimbing (unsupervised classification). Proses pengklasifikasian klasifikasi terbimbing dilakukan dengan prosedur pengenalan pola spektral dengan memilih kelompok atau kelas-kelas informasi yang diinginkan dan selanjutnya memilih contoh-contoh kelas (training area) yang mewakili setiap kelompok, kemudian dilakukan perhitungan statistik terhadap contoh-contoh kelas yang digunakan sebagai dasar klasifikasi.
Pada klasifikasi tidak terbimbing, pengklasifikasian dimulai dengan pemeriksaan seluruh pixel dan membagi kedalam kelas-kelas berdasarkan pada pengelompokkan nilai-nilai citra seperti apa adanya. Hasil dari pengklasifikasian ini disebut kelas-kelas spektral. Kelas-kelas spektral tersebut kemudian dibandingkan dengan kelas-kelas data referensi untuk menentukan identitas dan nilai informasi kelas spektral tersebut.
Penggunaan Citra Landsat TM Pada Sistem Informasi Geografis
Citra satelit dan foto udara merupakan hasil dari penginderaan jauh yang dapat diintegrasikan ke dalam SIG dengan beberapa cara. Cara pengintegrasian tersebut dapat ditempuh dengan foto udara discan, digitasi peta rupa bumi, menggunakan perangkat lunak pengolah citra dan datanya dikonversi ke dalam format SIG, atau langsung menggunakan perangkat lunak SIG seteah citra di digeoreferensi. Hasilnya dapat berupa data ektor maupun data raster.
Data vektor adalah objek yang diwakili oleh titik-titik, garis dan poligon yang mempunyai sistem koordinat kartesius, sedangkan data raster berupa satuan homogen terkecil yang disebut piksel, setiap piksel menyatakan luasan perrmukaan bumi suatu lokasi. Pemilihan citra satelit dan model data yang akan digunakan tergantung kepada kebutuhan pengguna SIG. Semakin tinggi resolusi dari citra yang ada maka akan semakin baik kenampakan data spasial yang dihasilkan.
Saat ini semakin banyak sistem satelit penginderaan jarak jauh yang telah membuat kemajuan yang sangat spektakuler di bidang penginderaan jauh, sehingga menghasilkan data input untuk SIG. Data input SIG dapat beragam jenis formatnya. Salah satu contohnya adalah informasi yang diperoleh melalui pemanfaatan penginderaan jauh baik berupa hasil interpretasi foto udara maupun dari penerapan metode citra digital yang dikonversikan ke dalam teknologi SIG. Dengan berbasis kepada georeference dalam SIG, dimungkinkan adanya penggabungan beragam informasi, baik data spasial maupun deskriptif.
Data digital yang diterima dari penginderaan jauh melalui satelit dan yang diperoleh langsung dari terapan klasifikasi citra satelit secara digital biasanya berbentuk format raster. Sementara data input SIG melelui digitasi berbentuk vektor. Dengan teknologi SIG, perbedaan tersebut dapat dimanfaatkan dalam menganalisis penutupan dan penggunaan lahan di Daerah Aliran Sungai (DAS).
Satelit yang dapat menghasilkan peta citra diantaranya adalah Lansat TM. Data Landsat TM diolah dengan menggunakan software ERDAS Imagine versi 8.5. Langkah pertama yang dilakukan dalam menganalisis citra adalah dengan mengadakan koreksi-koreksi dari citra tersebut dengan menggunakan peta rupa bumi digital yang telah dibuat terlebih dahulu. Koreksi geometris dengan menggunakan peta acuan ini hanya dilakukan pada salah satu data citra Landsat TM. Koreksi untuk citra yang lain dilakukan dengan cara koreksi dari citra ke citra. Proses resampling nilai digital citra asli ke dalam citra terkoreksi menggunakan metode nearest neighbourhood interpolation.Penentuan lokasi penelitian (cropping) dilakukan pada kawasan yang akan kita lakukan kajian, misalnya DAS.
Untuk tahapan selanjutnya adalah melakukan klasifikasi secara digital dengan menggunakan Klasifikasi Tak Terbimbing (Unsupervised Classification) dan Klasifikasi Terbimbing (Supervised Classification) berdasarkan kunci interpretasi penutupan/penggunaan lahan yang telah dimodifikasi. Penutupan/penggunaan lahan tersebut yakni: hutan, perkebunan, sawah, semak belukar, ladang/tegalan, build up, lahan kosong, air, awan dan bayangan awan.
 
Sumber ; http://buroco121.blogspot.com/2012/01/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
 

Rabu, 15 Oktober 2014

Kondisi Hutan di Indonesia Dulu Dan Saat Ini

Kondisi Hutan di Indonesia Dulu Dan Saat Ini





Illegal logging atau pembalakan liar, atau penebangan liar, adalah kegiatan penebangan, pengangkutan dan penjualan kayu yang tidak sah atau tidak memiliki izin dari otoritas setempat.

Walaupun angka penebangan liar yang pasti sulit didapatkan karena aktivitasnya yang tidak sah, beberapa sumber tepercaya mengindikasikan bahwa lebih dari setengah semua kegiatan penebangan liar di dunia terjadi di wilayah-wilayah daerah aliran Amazon, Afika Tengah, Asia Tenggara (terutama Indonesia), Rusia dan beberapa negara-negara Balkan.

Data yang dikeluarkan Bank Dunia menunjukkan bahwa Indonesia sejak tahun 1985-1997 telah kehilangan hutan sekitar1,5 juta hektar setiap tahun dan diperkirakan sekitar 20 juta hektar hutan produksi yang tersisa. Penebangan liar berkaitan dengan meningkatnya kebutuhan kayu di pasar internasional, besarnya kapasitas terpasang industri kayu dalam negeri, konsumsi lokal, lemahnya penegakan hukum, dan pemutihan kayu yang terjadi di luar kawasan tebangan.

Penelitian Greenpeace mencatat tingkat kerusakan hutan di Indonesia mencapai angka 3,8 juta hektar pertahun, sebagian besar disebabkan oleh aktivitas illegal logging atau penebangan liar (Johnston, 2004). Sedangkan menurut data Badan Penelitian Departemen Kehutanan, kerugian finansial akibat penebangan liar menunjukan angka Rp. 83 milyar perhari (Antara, 2004).

Berdasarkan hasil analisis FWI dan GFW dalam kurun waktu 50 tahun, luas tutupan hutan Indonesia mengalami penurunan sekitar 40% dari total tutupan hutan di seluruh Indonesia. Dan sebagian besar, kerusakan hutan (deforestasi) di Indonesia akibat dari sistem politik dan ekonomi yang memperlakukan sumber daya hutan sebagai sumber pendapatan dan dieksploitasi untuk kepentingan politik serta keuntungan pribadi.

Menurut data Departemen Kehutanan RI tahun 2006, luas hutan yang rusak dan tidak dapat berfungsi optimal telah mencapai 59,6 juta hektar dari 120,35 juta hektar kawasan hutan di Indonesia, dengan laju deforestasi (perusakan hutan / penggundulan hutan) dalam 5 tahun terakhir mencapai 2,83 juta hektar per tahun. Bila keadaan seperti ini berjalan terus, dimana Sumatera dan Kalimantan sudah kehilangan hutannya, maka hutan di Sulawesi dan Papua akan mengalami hal yang sama. Menurut analisis World Bank, hutan di Sulawesi diperkirakan akan hilang tahun 2010. (Sumber: Wikipedia).



Hutan Indonesia yang hilang dari tahun 2000 – 2005. Warna hijau adalah hutan yang tersisa. Warna merah adalah penggundulan hutan.




Hutan di Kalimantan yang hilang dari tahun 1950 – 2010. Warna hjiau adalah hutan yang tersisa.



Penggundulan hutan di Papua dan Papua New Guinea di tahun 1980 dan perkiraan di tahun 2020.



Negara-negara dengan tingkat penggundulan hutan terbesar.

Sumber : http://www.infowagu.co.vu/2013/01/kondisi-hutan-di-indonesia-dulu-dan.html
http://www.infowagu.co.vu/2013/01/kondisi-hutan-di-indonesia-dulu-dan.html

Hutan dan UU No. 41 Tahun 1999



Hutan sebagai karunia dan amanah Tuhan Yang Maha Esa yang dianugerahkankepada bangsa Indonesia merupakan kekayaan alam yang tak ternilai harganya wajib disyukuri. Karunia yang diberikan-Nya, dipandang sebagai amanah, karenanya hutan harus diurus dan dimanfaatkan dengan akhlak mulia dalam rangka beribadah, sebagai perwujudan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hutan sebagai modal pembangunan nasional memiliki manfaat yang nyata bagi kehidupan dan penghidupan bangsa Indonesia, baik manfaat ekologi, sosial budaya maupun ekonomi, secara seimbang dan dinamis. Untuk itu hutan harus diurus dan dikelola, dilindungi dan dimanfaatkan secara berkesinambungan bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia, baik generasi sekarang maupun yang akan datang.

Dalam kedudukannya sebagai salah satu penentu sistem penyangga kehidupan, hutan telah memberikan manfaat yang besar bagi umat manusia, oleh karena itu harus dijaga kelestariannya. Hutan mempunyai peranan sebagai penyerasi dan penyeimbang lingkungan global, sehingga keterkaitannya dengan dunia internasional menjadi sangat penting, dengan tetap mengutamakan kepentingan nasional. Sejalan dengan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusional yang mewajibkan agar bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, maka penyelenggaraan kehutanan senantiasa mengandung jiwa dan semangat kerakyatan, berkeadilan dan berkelanjutan. Oleh karena itu penyelenggaraan kehutanan harus dilakukan dengan asas manfaat dan lestari, kerakyatan, keadilan, kebersamaan, keterbukaan dan keterpaduan dengan dilandasi akhlak mulia dan bertanggung-gugat. 
 
Penguasaan hutan oleh Negara bukan merupakan pemilikan, tetapi Negara memberi wewenang kepada pemerintah untuk mengatur dan mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan; menetapkan kawasan hutan dan atau mengubah status kawasan hutan; mengatur dan menetapkan hubungan hukum antara orang dengan hutan atau kawasan hutan dan hasil hutan, serta mengatur perbuatan hukum mengenai kehutanan. Selanjutnya pemerintah mempunyai wewenang untuk memberikan izin dan hak kepada pihak lain untuk melakukan kegiatan di bidang kehutanan. Namun demikian untuk hal-hal tertentu yang sangat penting, berskala dan berdampak luas serta bernilai strategis, pemerintah harus memperhatikan aspirasi rakyat melalui persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. Untuk menjaga terpenuhinya keseimbangan manfaat lingkungan, manfaat sosial budaya dan manfaat ekonomi, pemerintah menetapkan dan mempertahankan
kecukupan luas kawasan hutan dalam daerah aliran sungai dan atau pulau dengan sebaran yang proporsional. 
 
Sumberdaya hutan mempunyai peran penting dalam penyediaan bahan baku industri, sumber pendapatan, menciptakan lapangan dan kesempatan kerja. Hasil hutan merupakan komoditi yang dapat diubah menjadi hasil olahan dalam upaya mendapat nilai tambah serta membuka peluang kesempatan kerja dan kesempatan berusaha. Upaya pengolahan hasil hutan tersebut tidak boleh mengakibatkan rusaknya hutan sebagai sumber bahan baku industri. Agar selalu terjaga keseimbangan antara kemampuan penyediaan bahan baku dengan industri pengolahannya, maka pengaturan, pembinaan dan pengembangan industri pengolahan hulu hasil hutan diatur oleh menteri yang membidangi kehutanan. Pemanfaatan hutan tidak terbatas hanya produksi kayu dan hasil hutan bukan kayu, tetapi harus diperluas dengan pemanfaatan lainnya seperti plasma nutfah dan jasa lingkungan, sehingga manfaat hutan lebih optimal.

Dilihat dari sisi fungsi produksinya, keberpihakan kepada rakyat banyak merupakan kunci keberhasilan pengelolaan hutan. Oleh karena itu praktek-praktek pengelolaan hutan yang hanya berorientasi pada kayu dan kurang memperhatikan hak dan melibatkan masyarakat, perlu diubah menjadi pengelolaan yang berorientasi pada seluruh potensi sumberdaya kehutanan dan berbasis pada pemberdayaan masyarakat. Sejalan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang pemerintahan daerah, maka pelaksanaan sebagian pengurusan hutan yang bersifat operasional diserahkan kepada pemerintah daerah tingkat propinsi dan tingkat kabupaten/kota, sedangkan pengurusan hutan yang bersifat nasional atau makro, wewenang pengaturannya dilaksanakan oleh pemerintah pusat. 
 
Mengantisipasi perkembangan aspirasi masyarakat, maka dalam undang-undang ini hutan di Indonesia digolongkan ke dalam hutan negara dan hutan hak. Hutan negara ialah hutan yang berada pada tanah yang tidak dibebani hak-hak atas tanah menurut Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960, termasuk di dalamnya hutan-hutan yang sebelumnya dikuasai masyarakat hukum adat yang disebut hutan ulayat, hutan marga, atau sebutan lainnya. Dimasukkannya hutan-hutan yang dikuasai oleh masyarakat hukum adat dalam pengertian hutan negara, adalah sebagai konsekuensi adanya hak menguasai dan mengurus oleh Negara sebagai organisasi kekuasaan seluruh rakyat dalam prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan demikian masyarakat hukum adat sepanjang menurut kenyataannya masih ada dan diakui keberadaannya, dapat melakukan kegiatan pengelolaan hutan dan pemungutan hasil hutan. Sedangkan hutan hak adalah hutan yang berada pada tanah yang telah dibebani hak atas tanah menurut ketentuan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, seperti hak milik, hak guna usaha dan hak pakai.

Dalam rangka memperoleh manfaat yang optimal dari hutan dan kawasan hutan bagi kesejahteraan masyarakat, maka pada prinsipnya semua hutan dan kawasan hutan dapat dimanfaatkan dengan tetap memperhatikan sifat, karakteristik, dan kerentanannya, serta tidak dibenarkan mengubah fungsi pokoknya. Pemanfaatan hutan dan kawasan hutan harus disesuaikan dengan fungsi pokoknya yaitu fungsi konservasi, lindung dan produksi. Untuk mejaga keberlangsungan fungsi pokok hutan dan kondisi hutan, dilakukan juga upaya rehabilitasi serta reklamasi hutan dan lahan, yang bertujuan selain mengembalikan kualitas hutan juga meningkatkan pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga peranserta masyarakat. Kesesuaian ketiga fungsi tersebut sangat dinamis dan yang paling penting adalah agar dalam pemanfaatannya harus tetap sinergi. Untuk menjaga kualitas lingkungan maka di dalam pemanfaatan hutan sejauh mungkin dihindari terjadinya konversi dari hutan alam yang masih produktif menjadi hutan tanaman.
 
Pemanfaatan hutan dilakukan dengan pemberian izin pemanfaatan kawasan, izin pemanfaatan jasa lingkungan, izin pemanfaatan hasil hutan kayu dan izin pemanfaatan hasil hutan bukan kayu, izin pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu. Disamping mempunyai hak memanfaatkan, pemegang izin harus bertanggung jawab atas segala macam gangguan terhadap hutan dan kawasan hutan yang dipercayakan kepadanya. Dalam rangka pengembangan ekonomi rakyat yang berkeadilan, maka usaha kecil, menengah, dan koperasi mendapatkan kesempatan seluas-luasnya dalam pemanfaatan hutan. Badan usaha milik negara (BUMN), badan usaha milik daerah (BUMD), dan badan usaha milik swasta Indonesia (BUMS Indonesia) serta koperasi yang memperoleh izin usaha dibidang kehutanan, wajib bekerja sama dengan koperasi masyarakat setempat dan secara bertahap memberdayakannya untuk menjadi unit usaha koperasi yang tangguh, mandiri dan profesional sehingga setara dengan pelaku ekonomi lainnya.

Hasil pemanfaatan hutan sebagaimana telah diatur dalam peraturan perundang-undangan, merupakan bagian dari penerimaan negara dari sumber daya alam sektor kehutanan, dengan memperhatikan perimbangan pemanfaatannya untuk kepentingan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Selain kewajiban untuk membayar iuran, provinsi maupun dana reboisasi, pemegang izin harus pula menyisihkan dana investasi untuk pengembangan sumber daya manusia, meliputi penelitian dan pengembangan, pendidikan dan latihan serta penyuluhan; dan dana investasi pelestarian hutan.

Untuk menjamin status, fungsi, kondisi hutan dan kawasan hutan dilakukan upaya perlindungan hutan yaitu mencegah dan membatasi kerusakan hutan yang disebabkan oleh perbuatan manusia dan ternak, kebakaran, daya-daya alam, hama dan penyakit. Termasuk dalam pengertian perlindungan hutan adalah mempertahankan dan menjaga hak-hak negara, masyarakat dan perorangan atas hutan, kawasan hutan dan hasil hutanbbserta investasi dan perangkat yang berhubungan dengan pengelolaan hutan. Dalam pengurusan hutan secara lestari, diperlukan sumber daya manusia berkualitas bercirikan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang didasari dengan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, melalui penyelenggaraan penelitian dan pengembangan, pendidikan dan latihan serta penyuluhan kehutanan yang berkesinambungan. Namun demikian dalam penyelenggaraan pengembangan sumber daya manusia melalui ilmu pengetahuan dan teknologi, wajib memperhatikan kearifan tradisional serta kondisi sosial budaya masyarakat.

Agar pelaksanaan pengurusan hutan dapat mencapai tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, maka pemerintah dan pemerintah daerah wajib melakukan pengawasan kehutanan. Masyarakat dan atau perorangan berperan serta dalam pengawasan pelaksanaan pembangunan kehutanan baik langsung maupun tidak langsung sehingga masyarakat dapat mengetahui rencana peruntukan hutan, pemanfaatan hasil hutan 

 Sumber : Penjelasan UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan